HIMBAUAN !!!
Hendaklah kamu (sekalian) mendengarkan lantunan beberapa lagu yang kami sarankan :
- Chrisye – Ketika Tangan dan Kaki Berkata
- Opick – Cahaya Hati
- Opick – Bila Waktu Telah Berakhir
- Opick – Irhamna
- Opick – Buka Mata Buka Hati
TANDA SEBELUM KEMATIAN, PERASAAN SAAT AKAN MATI DAN KEADAAN SETELAH MATI
Kematian adalah satu hal wajar yang pasti dialami oleh tiap-tiap insan
yang hidup di dunia. Allah Subhanahu Wa Ta’ala menghidupkan dan
mematikan kita sekehendak-Nya dan sewaktu-waktu yang telah Dia tetapkan
tanpa kita ketahui waktu, keadaan dan tempat di mana kita akan mati.
PENJELASAN TENTANG MATI
Secara Kedokteran, kematian merupaka n suatu keadaan di mana Medulla Oblongata sudah
tidak berfungsi dan rusak. Medulla Oblongata merupakan bagian dari
Batang Otak yang terletak di bawah Mesencephalon dan Pons yang berfungsi
mengatur Kardiovaskular, mengatur kerja jantung, sistem pencernaan,
sistem respirasi, pusat koordinasi dan pusat kesadaran. Seseorang yang
koma belum bisa dikatakan mati karena Medulla Oblongata nya masih
berfungsi. Dokter dan praktisi kesehatan pun akan mendiagnosis seseorang
meninggal atau tidaknya dengan melihat dan mengontrol Medulla Oblongata
nya dengan menyalakan cahay a (biasanya senter) pada mata pasien. Jika
pupil pasien mengecil, maka Medulla Oblongata nya masih berfungsi, namun
jika pupilnya tidak mengecil maka Medulla Oblongata pasien telah
berhenti bekerja. Inilah yang dikatakan dengan kematian. Di sisi lain
dapat dikatakan bahwa Medulla Oblongata adalah tempat penggantung nyawa
(dan ruh) kita.
Berdasarkan Life-Span Development (Psikologi Perkembangan) menjelaskan
bahwa seseorang yang akan mati, otak bagian atas mati terlebih dahulu
dibandingkan otak bagian bawah karena masih mengontrol pernafasan dan
kerja jantung (dikemukakan oleh Flyers Hockey). Seseorang sudah dapat
dikatakan mati jika fungsi kortikal yang meliputi inteligensi dan
kepribadian serta fungsi kemanusiaannya telah mati.
KEPUTUSAN MENGENAI KEHIDUPAN, KEMATIAN SERTA PERAWATAN
Perlu diperhatikan untuk mencegah situasi menjelang kematian di mana
pasien tidak lagi dapat berespons secara adekuat, koma atau cenderung
tidak rasional untuk membuat pilihan-pilihan di a khir kehidupannya.
Kematian Alami dan Advanced Directive
- Organisasi Choice of Dying (Living Will) mengungkapkan dokumen yang didesain untuk diisi saat seseorang masih bisa berpikir dengan jelas serta mampu mengungkapkan keinginan pribadinya terkait penanganan medis luar biasa yang mungkin dialami serta situasi secara medis yang tidak lagi memungkinkan untuk member harapan.
- Carlifornia’s Natural Death Act, mengungkapkan individu yang telah didiagnosa terminally ill oleh minimal dua dokter ditawarkan untuk menandatangani Advanced Directive (pernyataan bahwa prosedur penunjang kehidupan tidak lagi perlu digunakan untuk memperlama hidupnya jika kematian mungkin terjadi).
Euthanasia
- Easy Death adalah tindakan pengakhiran kehidupan tanpa rasa sakit pada individu yang menderita penyakit yang sangat parah atau yang tak tersembuhkan.
- Euthanasia Pasif adalah seseorang yang dimatikan dengan cara mengakhiri perawatan (mesin respirator atah alat pemacu jantung-paru <cardiovascular pulmonary="">)</cardiovascular>
- Euthanasia Aktif adalah seseorang yang mengalami kematian induksi (injeksi obat dengan dosis yang mematikan)
Perawatan bagi Orang yang Akan Meninggal
- Sebaiknya menghormati tujuan-tujuan, preferensi serta pilihan-pilihan pasien maupun keluarganya (Kirchoff dkk, 2002) à pasien perlu didampingi dan ditemani
- Proses yang dialami pasien : kesepian, berlangsung lama dan sakit (Institute of Medicine, 1997) à beberapa pasien mengalami rasa sakit yang amat hebat beberapa hari hingga bulan terakhir di akhir kehidupannya.
PERSPEKTIF TERHADAP KEMATIAN
Masa Prenatal à keguguran, lahir mati
Masa Neonatal à Birth defect atau ketidakmampuan bayi hidup di luar rahim
Masa Bayi à Sudden Infant Death Syndrome
Masa Kanak-kanak à kecelakaan (tertabrak, tenggelam, keracunan,
kebakaran, jatuh dari ketinggian) atau sakit jantung, kanker, kelainan
bawaan lahir. Untuk kasus terminally ill, anak harus lebih
didekatkan pada orang tua untuk menghindari depresi atau ketakutan
berlebihan orang tuanya akan terlalu sedih à Anak menyadari bahwa
hidupnya takkan lama lagi sehingga mereka butuh dukungan emosi, dukungan
social serta keterampilan mengatasi ketakutannya.
Masa Remaja à Sakit, Kecelakaan bermotor, pembunuhan atau binuh diri à kecelakaan bermotor biasanya berhubungan dengan alcohol.
Masa Dewasa à Penyakit kronis, kecelakaan (dewasa muda). Pada orang yang
lebih muda merasa tidak punya harapan dan kesempatan meraih hidup.
Dewasa madya dan Lanjut mempresepsikan kematian dengan kehilangan apa
yang selama ini dimilikinya.
TANDA-TANDA SEBELUM KEMATIAN DAN PERASAAN SAAT AKAN MATI
Seseorang yang akan meninggal mempunyai beberapa tanda-tanda yang
dirasakan oleh dirinya sendiri dan yang dapat dirasakan oleh orang di
sekitarnya.
- TANDA 100 HARI SESEORANG SEBELUM MENINGGAL
Pada masa ini, Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberi tanda-tanda akan
kembalinya seseorang pertama kali. Tanda ini lazimnya terjadi selepas
waktu Ashar (sama seperti Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘Alaiyhi
Wassalaam mendapatkan wahyu terakhir ketika 81 hari sebelum beliau
wafat). Beberapa orang dapat merasakannya dan (sebagian dari padanya)
tidak merasakan dan menyadari tanda-tanda ini secara langsung.
Tanda-tandanya adalah dari ujung rambut ke ujung kaki akan mengalami
getaran seperti menggigil. Bagi yang menyadari hal ini, masa ini adalah
masa seseorang akan merasa ketakutan, kepanikan, ketidaksiapan,
penolakan, tangisan dan akan memanfaat waktu yang tersisa dengan
sebaik-baiknya.
- TANDA 60 HARI SEBELUM MENINGGAL
Pada masa ini, seseorang yang akan meninggal akan merasakan gerakan pada
pusar. Pada masa ini, seseorang yang mengetahuinya akan cenderung
tawar-menawar, berpikir bahwa kematian dapat diundur, panik yang teramat
sangat dan depresi berlebihan.
- TANDA 40 HARI SEBELUM MENINGGAL
Tanda ini juga akan terjadi pada waktu Ashar, di mana pusar terasa
berdenyut-denyut. Pada saat itu daun yang bertuliskan nama kita di pohon
akan gugur dan Malaikat Maut akan membawa daun itu. Di masa ini,
Malaikat maut selalu mengikuti kita dan bersiap menemani kita sampai
tiba 40 hari kemudian saat ia harus memulakan tugasnya untuk memulainya
hidup seorang manusia di Alam Kubur. Malaikat Maut itu hanya satu, namun
kewenangannya adalah sama dengan jumlah nyawa manusia-manusia di dunia.
Bagi orang yang menyadari dan merasakan tanda ini, ia mulai pasrah dan
menerima segala ketetapan Allah atas dirinya. Di waktu ini, seseorang
akan bertingkah aneh, tidak selazimnya ia lakukan semasa hidup dan
meminta maaf.
- TANDA 7 HARI SEBELUM MENINGGAL
Adapun tanda yang lebih signifikan terjadi pada hari ketujuh sebelum
seseorang akan meninggal, (yaitu) beberapa orang yang dianugerahi sakit
akan bertambah parah sakitnya. Massa ototnya (dagingnya) berkurang
drastis, semakin terlihatnya tulang dan pembuluh-pembuluh darahnya. Di
masa ini, seseorang akan merasakan lapar (mengidam), namun dia tidak
ingin makan dan seolah berpikiran bahwa dia sudah tidak lagi membutuhkan
(dan tidak menginginkan) makanan lagi. Merasakan bahwa kenikmatan dunia
sudah tidak terasa nikmat lagi.
- TANDA 5 HARI SEBELUM MENINGGAL
Seseorang yang lima hari lagi akan menemui ajalnya, dia akan merasakan
anak lidahnya bergerak-gerak. Kondisi psikologis seseorang akan merasa
tenang
- TANDA 3 HARI AKAN MENINGGAL
Pada saat ini akan terasa denyutan pada dahi tengah (yaitu di antara
kanan dan kiri dahi). Jika tanda ini dirasakan, maka dianjurkan berpuasa
untuk membersihkan najis dan kotorang yang telah masuk ke dalam perut
kita. Pada masa ini, bagian hitam dari mata sudah tidak bersinar
kembali. Bagi orang yang sakit, daun telinganya bagian ujungnya akan
layu dan bagian hidungnya perlahan akan jatuh. Telapak kakinya yang
telunjur akan perlahan-lahan jatuh ke depan dan sukar ditegakkan.
- TANDA 2 HARI SEBELUM MENINGGAL
Pada masa ini seluruh bagian dahi akan terasa bergerak-gerak. Saat itu
adalah saat di mana seseorang telah mulai merasakan suatu kesiapan untuk
menghadap Sang Khalik
- TANDA 1 HARI SEBELUM MENINGGAL
Sehari (pada waktu selepas Ashar) sebelum meninggal seseorang akan
merasa ada denyutan di bagian belakang kepala (yaitu ubun-ubun). Hal ini
menandakan bahwa seseorang telah merasakan bahwa ia tidak akan
merasakan dan menemui waktu Ashar kembali. Di mana waktu Ashar yang
selama ini selalu memberikan tanda-tanda akan datangnya ajal baginya.
- TANDA AKHIR MENJELANG MAUT
Ketika waktu hidupnya tinggal dihitung oleh detikan waktu, seseorang
akan merasakan rasa sejuk di bagian pusar, lalu turun ke bagian pinggang
dan naik ke bagian Halkum (tenggorokkan). Ketika merasakan ini,
hendaklah membaca Syahadat dan berdiam diri menanti kedatangan Malaikat
Maut yang menjemput kita untuk menghadap kembali kepada Allah Subhanahu
Wa Ta’ala, yang mana Dia telah menghidupkan kita dan yang mematikan kita
pula. Di saat sebelum meninggal, seseorang akan merasa kesepian yang
teramat sangat, merasakan di sekitarnya sangat hitam dan suram,
merasakan sakit yang teramat sangat dan ingin menangis untuk yang
terakhir kalinya di dunia. Di saat sebelum meninggal, akan muncul
seperti Flashback (atau kilasan balik) tentang masa-masa hidupnya saat
dia dilahirkan di dunia oleh ibunya, saat ia menikmati bahagianya masa
kecil bersama kedua orang tuanya, saat bermain-main dengan saudaranya
dan teman sepermainannya sewaktu kanak-kanak, saat ia merasakan
bahagianya masa sekolah bersama teman-temannya, saat ia menyayangi istri
(atau suami) dan keluarga barunya, saat ia merasakan masa senjanya
bersama orang terdekat yang masih ada, saat merasakan sakit dan saat
hari-hari kemarin. Ia merasakan bahwa hidup ini cepat sekali ia lalui
dan tidak terasa akan tibalah akhir masa baktinya ia di dunia untuk
menjalankan perintah Allah.
KEHIDUPAN SETELAH MATI
Setelah itu, muncullah Malaikat Maut di hadapannya dan memulakan
tugasnya. Mulailah malaikat itu menyentuh dan memegang ruh kita dan rasa
sakit seperti disayat-sayat (seperti sapi yang kupas-kupas kulitnya).
Di saat itu mulut membisu dan tidak mampu berkata-kata lagi, bahkan
merintih aduh saja pun sudah tidak kuasa. Rasa sakit, nyeri itu
tercapuradukkan dengan perasaan dan bayangan apa yang akan terjadi
setelah kematiannya. Dan itu sungguhlah lebih menyeramkan di luar
imajinasi manusia dari pada rasa mati itu sendiri.
Syaikh Syaduq mengutip dari Imam Ja’far Al-Shadiq RA, “Barang siapa yang
ingin kematiannya mudah dan bercahaya, dia harus mempertahankan
hubungan baik dengan sanak saudara dan berlaku baik dan ramah tamah
dengan orang tuanya. Seseorang yang melakukan hal ini akan meninggal
dengan mudah dan dalam hidupnya tidak akan merasa kekurangan dan ia akan
hidup bahagia.:”
Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaiyhi Wassalaam menyarankan untuk membaca
Surat Yasiin dan Al-Saffat dan membaca doa “Laa ilaha Illa Allahu
l-Halimul Kariim (Laa ilaha illa Allah Al-Haliim Al Kariim)” (Tiada
kekuatan selain Allah, MahaPenyabar dan Maha Baik) di akhir Qunut, maka
akan membawa keuntungan saat ajal menjemput.
PROSES DEKOMPOSISI FISIK MANUSIA KETIKA MATI
Sesaat sebelum mati, detak jantung Anda mulai berhenti, nafas tertahan
dan badan bergetar. Anda merasa dingin di telinga. Darah berubah menjadi
asam dan tenggorokan berkontraksi. Inilah yg disebut saat sakaratul
maut.
1. 0 Menit
Kematian secara medis terjadi ketika otak kehabisan supply oksigen.
2. 1 Menit
Darah berubah warna dan otot kehilangan kontraksi, isi kantung kemih keluar tanpa izin.
3. 3 Menit
Sel-sel otak tewas secara massal. Saat ini otak benar-benar berhenti berpikir.
4. 4 – 5 Menit
Pupil mata membesar dan berselaput. Bola mata mengkerut krn kehilangan tekanan darah.
5. 7 – 9 Menit
Penghubung ke otak mulai mati.
6. 1 – 4 Jam
Rigor Mortis (fase dimana keseluruhan otot di tubuh menjadi kaku)
membuat otot kaku n rambut berdiri, kesannya rambut tetap tumbuh setelah
mati.
7. 4 – 6 Jam
Rigor Mortis terus beraksi. Darah yang berkumpul lalu mati dan warna kulit menghitam.
8. 6 Jam
Otot masih berkontraksi. Proses penghancuran, seperti efek alkohol masih berjalan.
9. 8 Jam
Suhu tubuh langsung menurun drastis.
10. 24 – 72 Jam
Isi perut membusuk oleh mikroba dan pankreas mulai mencerna dirinya sendiri.
11. 36 – 48 Jam
Rigor Mortis berhenti, tubuh anda selentur penari balerina.
12. 3 – 5 Hari
Pembusukan mengakibatkan luka skala besar, darah menetes keluar dari mulut dan hidung.
13. 8 – 10 Hari
Warna tubuh berubah dari hijau ke merah sejalan dengan membusuknya darah.
14. Beberapa Minggu
Rambut, kuku dan gigi dengan mudahnya terlepas.
15. Satu Bulan
Kulit Anda mulai mencair.
16. Satu Tahun
Tidak ada lagi yang tersisa dari tubuh Anda. Anda yang sewaktu hidupnya
cantik, gagah, ganteng, kaya dan berkuasa, sekarang hanyalah tumpukan
tulang-belulang yang menyedihkan.
KEHIDUPAN ALAM SETELAH MATI
Seseorang yang telah tercabut ruhnya, dia akan melihat raganya sendiri
dan menangisi akan jasad yang ia kendalikan dan menemaninya semasa hidup
di dunia. Dengan perpisahan raga dan ruh itu, si Ruh akan merasa berat
untuk meninggalkan jasadnya itu dan ingin kembali ke dalam jasad
(raga)nya. Di saat seperti itu, ruh merasa bahwa Jasad (raga) itu
bukanlah dirinya. Jasad yang telah dikubur dan masih orang yang
mengantarnya ke alam barzah itu belum beranjak dari kuburnya, maka jasad
fulan itu masih belum mengalami pengadilan di alam kubur, namun ruh
seseorang yang telah meninggal tersebut selalu terasa ketakutan dan
gelisah. Dan ketika orang terakhir yang mengantarkannya telah beranjak
tiga langkah meninggalkan kuburnya, maka Malaikat Munkar dan Nakir mulai
datang dan menanyakan beberapa pertanyaan dalam kubur. “Siapa Nama
Tuhanmu ?” ; “Siapa Nabimu ?” ; “Siapa Imammu ?” ; “Siapa orang tuamu ?”
; “Mana Kiblatmu ?”. Jika seseorang yang meninggal itu tidak mampu
menjawab pertanyaan itu, maka Malaikat Munkar Nakir akan mencambuknya
dengan besi yang telah dicelupkan ke dalam api neraka. Setelah itu, bagi
seseorang yang beramal shalih, kuburnya akan terasa sangat lapang,
terang dan harum, dari kuburnya itu ia mampu melihat jendela ke surga.
Kematian orang yang shalih akan terasa nikmat dan tiada terasa bahwa
hari Kiamat telah datang. Sementara bagi orang yang beramal buruk,
kuburannya akan menyempit, bau busuk, ditemani hewan-hewan mengerikan
dan dari kuburnya itu, ia mampu melihat jendela neraka serta disiksa
hingga hari Kiamat. Orang yang beramal buruk tersebut akan berteriak
“Yaa Allah kembalikan aku untuk hidup di dunia, aku berjanji akan
memperbaiki amalanku,” namun itu tiada mungkin terjadi, sementara akan
berkata lagi ,”Yaa Allah, percepatkanlah Hari Kiamat, aku sudah tidak
tahan berada di tempat seperti ini bersama siksa-siksamu yang pedih.”
Orang yang beramal buruk akan, Hari Kiamat akan terasa sangat lama
baginya dan ingin cepat-cepat kiamat. Namun setelah Kiamat, justru
kehidupan yang lebih menyeramkan baginya telah menunggu. Hanya Syafaat
dari Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘Alaiyhi Wassalaam yang mempu
menolongnya dan menariknya ke dalam Surga.
Di dalam Kubur, dua hal yang selalu membela si orang yang telah
meninggal adalah Al-Qur’an dan Amalan baiknya itu. Tiada kawan yang
lebih baih melainkan amalan baik kita sendiri. Amalan baik itu kelak
akan menemui kita dengan berparaskan sama dengan raga kita semasa hidup
dan menutup auratnya. Semakin banyaka amalan baik seseorang, maka
semakin tampan/cantik, semakin bercahaya, semakin harum, semakin indah
dan semakin mampu pula untuk membela kita di alam Barzah.
BACA KESAKSIAN KISAH MATI SURI ASLINA
Artikel ini adalah sebuah Kesaksian Warga Bengkalis yang Mati Suri dalam Temu
Alumni ESQ ‘Menyaksikan Orang Disiksa dan Ingin Kembali ke Dunia’.
Pengalaman mati suri seperti yang dialami Aslina, telah pula dirasakan
banyak orang. Seorang peneliti dan meraih gelar doktor filsafat dari
Universitas Virginia Dr Raymond A Moody pernah meneliti fenomena ini.
Hasilnya orang mati suri rata-rata memiliki pengalaman yang hampir sama.
Masuk lorong waktu dan ingin dikembalikan ke dunia.
Catatan ini dilengkapi pula dengan penjelasan instruktur ESQ Legisan
Sugimin yang mengutip Al-Quran yang menjelaskan orang yang mati itu
ingin dikembalikan ke dunia, serta penelusuran melalui internet tentang
Dr Raymond. Bagi pembaca yang ingin mengetahui perihal Dr Raymond dapat
membuka situs www.lifeafterlife. com
dan hasil penelitian Raymond tentang mati suri dapat dibaca di buku Life After Life.
Aslina adalah warga Bengkalis yang mati suri 24 Agustus 2006 lalu. Gadis
berusia sekitar 25 tahun itu memberikan kesaksian saat nyawanya dicabut
dan apa yang disaksikan ruhnya saat mati suri.
Sebelum Aslina memberi kesaksian, pamannya Rustam Effendi memberikan
penjelasan pembuka. Aslina berasal dari keluarga sederhana, ia telah
yatim. Sejak kecil cobaan telah datang pada dirinya. Pada umur tujuh
tahun tubuhnya terbakar api sehingga harus menjalani dua kali operasi.
Menjelang usia SMA ia termakan
racun. Tersebab itu ia menderita selama tiga tahun. Pada umur 20 tahun
ia terkena gondok (hipertiroid). Gondok tersebut menyebabkan beberapa
kerusakan pada jantung dan matanya. Karena penyakit gondok itu maka
Jumat, 24 Agustus 2006 Aslina menjalani check-up atas gondoknya di Rumah
Sakit Mahkota Medical Center (MMC) Melaka Malaysia. Hasil pemeriksaan
menyatakan penyakitnya di ambang batas sehingga belum bisa dioperasi.
“Kalau dioperasi maka akan terjadi pendarahan,” jelas Rustam. Oleh
karena itu Aslina hanya diberi obat. Namun kondisinya tetap lemah.
Malamnya Aslina gelisah luar biasa, dan terpaksa pamannya membawa Aslina
kembali ke Mahkota sekitar pukul 12 malam itu. Ia dimasukkan ke unit
gawat darurat (UGD), saat itu detak
jantungnya dan napasnya sesak. Lalu ia dibawa ke luar UGD masuk ke ruang
perawatan. “Aslina seperti orang ombak (menjelang sakratulmaut—red).
Lalu saya ajarkan kalimat thoyyibah dan syahadat. Setelah itu dalam
pandangan saya Aslina menghembuskan nafas terakhir,” ungkapnya. Usai
Rustam memberi pengantar, lalu Aslina memberikan kesaksiaanya.
“Mati adalah pasti. Kita ini calon-calon mayat, calon penghuni kubur,”
begitu ia mengawali kesaksiaanya setelah meminta seluruh hadirin yang
memenuhi Grand Ball Room Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru tersebut
membacakan shalawat untuk Nabi Muhammad SAW. Tak lupa ia juga menasehati
jamaah untuk memantapkan iman, amal dan ketakwaan sebelum mati datang.
“Saya telah merasakan mati,” ujar anak yatim itu. Hadirin terpaku
mendengar kesaksian itu. “Sungguh,” lanjutya, “terlalu
sakit mati itu.”
Diceritakan, rasa sakit ketika nyawa dicabut itu seperti sakitnya kulit
hewan ditarik dari daging, dikoyak. Bahkan lebih sakit lagi. “Terasa
malaikat mencabut (nyawa, red) dari kaki kanan saya,” tambahnya. Di saat
itu ia sempat diajarkan oleh pamannya kalimat thoyibah. “Saat di ujung
napas, saya berzikir,” ujarnya. “sungguh sakitnya, Pak, Bu,” ulangnya di
hadapan lebih dari 300 alumni ESQ
Pekanbaru.
Diungkapkan, ketika ruhnya telah tercabut dari jasad, ia menyaksikan di
sekelilingnya ada dokter, pamannya dan ia juga melihat jasadnya yang
terbujur. Setelah itu datang dua malaikat serba putih mengucapkan
Assalaimualaikum kepada ruh Aslina. “Malaikat itu besar, kalau
memanggil, jantung rasanya mau copot, gemetar,” ujar Aslina mencerita
pengalaman matinya. Lalu malaikat itu bertanya: “Siapa Tuhanmu, apa
agamamu, dimana kiblatmu dan siapa nama orangtuamu.”
Ruh Aslina menjawab semua pertanyaan itu dengan lancar. Lalu ia dibawa
ke alam barzah. “Tak ada teman kecuali amal,” tambah Aslina yang Ahad
malam itu
berpakaian serba hijau.
Seperti pengakuan pamannya, Aslina bukan seorang pendakwah, tapi malam
itu ia tampil memberikan kesaksian bagaikan seorang muballighah. Di alam
barzah ia melihat seseorang ditemani oleh sosok yang mukanya
berkudis,badan berbulu dan mengeluarkan bau busuk. Mungkin sosok itulah
adalah amal buruk dari
orang tersebut.
Aslina melanjutkan. “Bapak, Ibu, ingatlah mati,” sekali lagi ia mengajak
hadirin untuk bertaubat dan beramal sebelum ajal menjemput. Di alam
barzah, ia melanjutkan kesaksiannya, ruh Aslina dipimpin oleh dua orang
malaikat. Saat itu ia ingin sekali berjumpa dengan ayahnya. Lalu ia
memanggil malaikat itu dengan “Ayah”.
“Wahai ayah bisakah saya bertemu dengan ayah saya?” tanyanya. Lalu
muncullah satu sosok. Ruh Aslina tak mengenal sosok yang berusia antara
17-20 tahun itu. Sebab ayahnya meninggal saat berusia 65 tahun. Ternyata
memang benar, sosok muda itu adalah ayahnya. Ruh Aslina mengucapkan
salam ke ayahnya dan berkata: “Wahai ayah, janji saya telah sampai.”
Mendengar itu ayah saya saya menangis. Lalu ayahnya berkata kepada Aslina, “Pulanglah ke rumah, kasihan adik-adikmu.”
Ruh Aslina pun menjawab, “Saya tak bisa pulang, karena janji telah sampai.”
Usai menceritakan dialog itu, Aslina mengingatkan kembali kepada hadirin
bahwa alam barzah dan akhirat itu benar-benar ada. “Alam barzah,
akhirat, surga dan
neraka itu betul ada. Akhirat adalah kekal,” ujarnya bak seorang pendakwah.
Setelah dialog antara ruh Aslina dan ayahnya, ayahnya tersebut menunduk.
Lalu dua malaikat memimpinnya kembali, ia bertemu dengan perempuan yang
beramal
shaleh yang mukanya bercahaya dan wangi. Lalu ruh Aslina dibawa kursi
yang empuk dan didudukkan di kursi tersebut, disebelahnya terdapat
seorang perempuan yang menutup aurat, wajahnya cantik. Ruh Aslina
bertanya kepada perempuan itu. “Siapa kamu?”
Lalu perempuan itu menjawab, “Akulah (amal) kamu.”
Selanjutnya ia dibawa bersama dua malaikat dan amalnya berjalan
menelurusi lorong waktu melihat penderitaan manusia yang disiksa. Di
sana ia melihat seorang
laki-laki yang memikul besi seberat 500 ton, tangannya dirantai ke bahu, pakaiannya koyak-koyak dan baunya menjijikkan.
Ruh Aslina bertanya kepada
amalnya, “Siapa manusia ini?”
Amal Aslina menjawab orang tersebut ketika hidupnya suka membunuh orang.
Lalu dilihatnya orang yang yang kulit dan dagingnya lepas. Ruh Aslina
bertanya lagi ke amalnya tentang orang tersebut. Amalnya mengatakan
bahwa manusia tersebut tidak pernah shalat. Selanjutnya tampak pula oleh
ruh Aslina manusia yang dihujamkan besi ke tubuhnya. Ternyata orang itu
adalah manusia yang suka
berzina. Tampak juga orang saling bunuh, manusia itu ketika hidup suka bertengkar dan mengancam orang lain.
Dilihatkan juga pada ruh Aslina, orang yang ditusuk dengan 80 tusukan,
setiap tusukan terdapat 80 mata pisau yang tembus ke dadanya, lalu
berlumuran darah,
orang tersebut menjerit dan tidak ada yang menolongnya. Ruh Aslina
bertanya pada amalnya. Dan dijawab orang tersebut adalah orang juga suka
membunuh. Ada pula orang yang dihempaskan ke tanah lalu dibunuh. Orang
tersebut adalah anak yang durhaka dan tidak mau memelihara orang tuanya
ketika di dunia.
Perjalanan menelusuri lorong waktu terus berlanjut. Sampailah ruh Aslina
di malam yang gelap, kelam dan sangat pekat sehingga dua malaikat dan
amalnya yang
ada disisinya tak tampak. Tiba-tiba muncul suara orang mengucap :
Subnallah, Alhamdulillah dan Allahu Akbar. Tiba-tiba ada yang
mengalungkan sesuatu di lehernya. Kalungan itu ternyata tasbih yang
memiliki biji 99 butir.
Perjalanan berlanjut. Ia nampak tepak tembaga yang sisi-sisinya
mengeluarkan cahaya, di belakang tepak itu terdapat gambar kakbah. Di
dalam tepak terdapat
batangan emas. Ruh Aslina bertanya pada amalnya tentang tepak itu.
Amalnya menjawab tepak tersebut adalah husnul khatimah. (Husnul khatimah
secara
literlek berarti akhir yang baik, yakni keadaan dimana manusia pada akhir hayatnya dalam keadaan (berbuat) baik—red).
Selanjutnya ruh Aslina mendengarkan azan seperti azan di Mekkah. Ia pun mengatakan kepada amalnya, “Saya mau shalat.”
Lalu dua malaikat yang memimpinnya melepaskan tangan ruh Aslina.
“Saya pun bertayamum, saya shalat seperti orang-orang di dunia shalat,” ungkap Aslina.
Selanjutnya ia kembali dipimpin untuk melihat Masjid Nabawi. Lalu
diperlihatkan pula kepada ruh Aslina, makam Nabi Muhammad SAW. Dimakam
tersebut batangan-batangan emas di dalam tepak ”husnul khatimah” itu
mengeluarkan cahaya terang. Berikutnya ia melihat cahaya seperti
matahari tapi agak kecil. Cahaya itu pun bicara kepada ruh Aslina.
“Tolong kau sampaikan kepada umat, untuk bersujud di hadapan Allah.”
Selanjutnya ruh Aslina menyaksikan miliaran manusia dari berbagai abad
berkumpul di satu lapangan yang sangat luas. Ruh Aslina hanya berjarak
sekitar lima meter dari kumpulan manusia itu.
Kumpulan manusia itu berkata. “Cepatlah kiamat, aku tak tahan lagi di sini Ya Allah.”
Manusia-manusia itu juga memohon. “Tolong kembalikan aku ke dunia, aku mau beramal.”
Begitulah di antara cerita Aslina terhadap apa yang dilihat ruhnya saat
ia mati suri. Dalam kesaksiaannya ia senantiasa mengajak hadirin yang
datang pada pertemuan alumni ESQ itu untuk bertaubat dan beramal shaleh
serta tidak melanggar aturan Allah. Setelah kesaksian Aslina, instruktur
Pelatihan ESQ Legisan Sugimin yang telah mendapat lisensi dari Ary
Ginanjar (pengarang buku sekaligus penemu metode Pelatihan ESQ)
menjelaskan bahwa fenomena mati suri dan apa yang disaksikan oleh orang
yang mati suri pernah diteliti ilmuan Barat. Legisan mengemukakan pula,
mungkin di antara alumni ESQ yang hadir pada Ahad (24/9) malam itu ada
yang tidak percaya atau ragu terhadap kesaksian Aslina. Tapi yang jelas,
lanjutnya,
rata-rata orang yang mati suri merasakan dan melihat hal yang hampir sama.
“Apa yang disampaikan Aslina, mungkin bukti yang ditunjukkan Allah kepada kita semua,” ujarnya.
Legisan menjelaskan penelitian oleh Dr Raymond A Moody Jr tentang mati
suri. Raymond mengemukakan orang mati suri itu dibawa masuk ke lorong
waktu, di sana ia melihat rekaman seluruh apa yang telah ia lakukan
selama hidupnya. Dan diakhir pengakuan orang mati suri itu berkata: “Dan
aku ingin agar aku dapat kembali dan membatalkan semuanya.”
Menanggapi kesaksian Aslina yang melihat orang-orang berteriak ingin
dikembalikan ke dunia dan ingin beramal serta penelitian Raymond yang
menyebutkan, “aku ingin agar aku dapat kembali dan membatalkan
semuanya,” Legisan mengutip ayat Al-Quran Surat Al-Mu’muninun (23) ayat
99-100:
“Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia
berkata:’Ya, Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia).’(99). Agar aku
berbuat amal yang saleh
terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu
adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada
dinding sampai hari mereka dibangkitkan. (100).”
Sebagai penguat dalil agar manusia bertaubat, dikutipkan juga Quran
Surat Az-Zumar ayat 39: “Dan kembalilah kamu kepada Tuhan-Mu, dan
berserah dirilah
kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).”
Usai pertemuan alumni itu, Aslina meminta nasehat dari Legisan.
Intruktur ESQ itu menyarankan agar Aslina senatiasa berdakwah dan
menyampaikan kesaksiaannya
saat mati suri kepada masyarakat agar mereka bertaubat dan senantiasa
mentaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Setelah acara, banyak
di antara alumni
yang bersimpati dan ingin membantu pengobatan sakit gondoknya. Para hadirinpun menyempat diri untuk berfoto bersama Aslina.
Semoga pembaca dapat mengambil pelajaran dari kesaksiaan tersebut.
ADITYA AGUS SETYAWAN said
“Wahai seluruh sahabatku yang beruntung dan berkesempatan membaca
catatan ini, hendaklah kamu sehalian ingat akan kematianmu (sendiri).
Mengetahui kematian adalah seseuatu yang sangat bijak dan sangat banyak
faidahnya untuk mengetahui seberapa muliakah kita hidup di dunia ini.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam QS. As-Sajdah (11),’
Katakanlah: “Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa) mu akan
mematikan kamu; kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan
dikembalikan.”’ Jadi, janganlah bersombong diri di antara kalian, karena
apa yang ada di dalam diri kita adalah pinjaman dari Allah.
Kecantikanmu (begitupun ketampananmu) akan berubah menjadi sesuatu yang
busuk dan kepandaianmu semata-mata hanyalah suatu nikmat yang sementara
(dan akan hilang).”
Wassalaamu ‘alaikum Warrahmatullahi Wabbarakatuhu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar